Unpad Berikan Beasiswa Rp 2 Miliar untuk Mahasiswa, Hasil Investasi Dana Abadi
Jatinangor, 28 Desember 2023 – Universitas Padjadjaran menyerahkan beasiswa dengan total senilai Rp 2 Miliar pada 240 mahasiswa aktif di lingkungan Unpad, dari hasil investasi Dana Abadi Padjadjaran.
Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis pada Jumat (22/12) lalu kepada perwakilan mahasiswa di sela pelaksanaan Upacara Peringatan ke-95 Hari Ibu Tahun 2023 yang digelar di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti beserta Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Arief S. Kartasasmita.
Direktur Keuangan dan Tresuri Unpad Edi Jaenudin, S.E., M.Si., Ak., menjelaskan bahwa program Dana Abadi Padjadjaran telah digulirkan oleh Unpad sejak tahun 2020. Hibah telah diperoleh Unpad selama tiga tahun berjalan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum, alumni, orang tua, mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan. Ia juga menjelaskan bahwa dana tersebut terus diakumulasi dan dana abadi tidak boleh digunakan secara aturan, harus tetap abadi, dapat diinvestasikan, dan hasil investasinya baru boleh digunakan, salah satunya untuk beasiswa mahasiswa.
Sebanyak 240 penerima beasiswa merupakan mahasiswa Sarjana dan Sarjana Terapan angkatan 2021, 2022, dan 2023, dan dipilih berdasarkan seleksi oleh pihak rektorat bersama dengan BEM Kema Unpad. Edi mengatakan bahwa penerima beasiswa Dana Abadi Padjadjaran difokuskan untuk para mahasiswa yang terkendala secara ekonomi.
Beberapa di antara penerima beasiswa merupakan mahasiswa yang layak memperoleh beasiswa KIP-K namun terkendala karena keterbatasan kuota di tingkat nasional.
“Sesuai kebijakan, mereka kami terima selama ini dan kami membantu untuk meringankan UKT mereka. Dengan adanya Dana Abadi Padjadjaran, mereka yang UKT-nya mendapat keringanan juga mendapatkan bantuan biaya bulanannya oleh kami,” jelas Edi.
Edi melanjutkan, kemampuan akademik tidak menjadi poin utama yang disyaratkan. Hal ini didasarkan pada kondisi mahasiswa yang kurang secara akademik dan kurang secara ekonomi, dimana beberapa di antara mereka memiliki fokus yang terbagi, yaitu fokus untuk kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup.
“Untuk memenuhi kebutuhan hidup selama berkuliah, banyak mahasiswa yang bekerja serabutan di sela kuliah. Hal tersebut dapat dikatakan bagus dan kreatif, namun di lain sisi terdapat kekhawatiran bahwa akademik mereka menjadi terganggu,” terang Edi.
Untuk itu, melalui beasiswa Dana Abadi Padjadjaran, 240 mahasiswa tersebut diberikan beasiswa pendidikan berupa pembebasan UKT serta pemberian biaya hidup sebesar Rp 600.000 per bulan untuk setiap penerima mulai Januari – Desember 2024 mendatang.
Edi mengatakan bahwa harapannya penerima beasiswa dapat fokus untuk berkuliah, sehingga kemampuan akademiknya dapat meningkat secara signifikan. Ia juga menambahkan, jika prestasi dari para mahasiswa selama ini belum baik, pihak kampus akan melakukan evaluasi untuk ke depan.
Hasil Investasi Dana Abadi
Edi menjelaskan, Dana Abadi Padjadjaran diinvestasikan melalui sukuk atau obligasi syariah pada Badan Wakaf Indonesia. Saat ini, sebanyak Rp 54 Miliar dana abadi telah dikumpulkan dari para donatur.
Dari total tersebut, hasil investasi sebesar Rp 3 Miliar yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk beasiswa mahasiswa yang bertujuan untuk mendukung aktivitas riset dan inovasi, pengembangan kampus hijau, serta program pemberdayaan masyarakat.
“Hasil investasi sebesar Rp 3 Miliar tersebut, sebanyak Rp 2 Miliar kami alokasikan untuk beasiswa Dana Abadi Padjadjaran. Sisa dari dana tersebut kami siapkan untuk mahasiswa angkatan 2024 atau mahasiswa on going yang perlu bantuan di semester genap bulan depan,” kata Edi. Ia menegaskan bahwa berbagai manfaat akan diperoleh dengan berdonasi di Dana Abadi Padjadjaran, khususnya untuk membantu mahasiswa melalui program beasiswa.
“Dana Abadi Padjadjaran ini sangat bermanfaat. Sebagai contoh, kalau kita berikan beasiswa senilai Rp 500 ribu secara langsung ke mahasiswa, dana tersebut akan habis seketika. Namun jika dana tersebut didonasikan ke dana abadi, dana beasiswa senilai Rp 500 ribu tersebut akan bertahan dan tentunya dimanfaatkan untuk membantu mahasiswa yang berkekurangan secara ekonomi. Hal ini dinilai sangat bermanfaat dan berkelanjutan, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang,” pungkas Edi.
Red : Yohanes William Ivakdalam