Fasilitas RS Unpad Resmi Dibuka
Jatinangor, 12 Juni 2024 – Bey Machmudin (selaku Penjabat Gubernur Jawa Barat), Prof. Rina Indiastuti (selaku Rektor Universitas Padjadjaran), dan Arief Yahya (selaku Ketua MWA Unpad) membuka fasilitas Rumah Sakit Unpad di kampus Jatinangor pada Senin, 25 Maret 2024.
Bey mengatakan bahwa dia optimis rumah sakit tersebut akan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas serta mengurangi beban rumah sakit lain di Jawa Barat. Ia juga menambahkan bahwa pada akhirnya masyarakat akan mendapatkan layanan kesehatan yang lebih cepat dan lebih mudah.
Setelah pembukaan fasilitas ini, pemanfaatan Rumah Sakit Unpad akan diawali untuk aktivitas pendidikan dan pembelajaran bagi Civitas Akademika Unpad. Kini, RS Unpad sudah memiliki izin operasional sebagai RS tipe C. Dan untuk langkah selanjutnya, layanan RS akan dibuka luas kepada masyarakat setelah terbitnya izin operasional RS tipe B dari Pemprov Jabar dalam waktu dekat.
Dalam kesempatan tersebut, Bey berharap bahwa Rumah Sakit Unpad harus menjadi pusat unggulan dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan, sekaligus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi kepada masyarakat dengan biaya terjangkau. Bey juga berharap bahwa Rumah Sakit Unpad dapat menjadi lokomotif bagi pengembangan layanan kesehatan di Jawa Barat. Ia juga mengingatkan mengenai perawatan RS yang harus dilakukan. “Saya yakin, kepemimpinan yang kuat dan kerja sama yang solid dari semua pihak rumah sakit ini akan mencapai tujuannya dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” ujar Bey.
Rektor Unpad dalam sambutannya mengatakan bahwa rumah sakit ini dibangun untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat, termasuk masyarakat Jawa Barat, mengenai layanan kesehatan berkualitas yang didukung oleh hasil penelitian dan teknologi. Selain itu, RS Unpad juga dijadikan sebagai sarana pendidikan dan pelatihan bagi tenaga profesional di bidang kesehatan, serta mengembangkan inovasi dalam perawatan klinis dan pengobatan masyarakat. “Tujuannya itu mulia, bukan hanya sebagai sarana pendidikan, melainkan juga memberikan kontribusi untuk menjadikan masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Jawa Barat menjadi lebih sehat. Oleh karena itu mottonya ‘sehat dan cerdas’” ungkap Rektor.
Rencana pembangunan RS Unpad dilakukan dalam dua tahap. Saat ini, pembangunan tahap 1 telah selesai dengan menggunakan biaya mandiri kolaborasi Unpad dan Pemprov Jabar, dan kebutuhan peralatan kesehatan telah terpenuhi, berkat bantuan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, serta alumni. Langkah selanjutnya, pembangunan tahap 2 akan dilakukan melalui program KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha). Pembangunan rumah sakit tahap 2 ini akan dikembangkan menjadi RS tipe A.
“Bagi Unpad sendiri, kehadiran dan kepemilikan Rumah Sakit Pendidikan sangatlah strategis, dan pastinya untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan dan kedokteran, serta kebermanfaatan Unpad bagi masyarakat Jawa Barat, Indonesia, dan dunia,” kata Rektor.
Herry Herman, dr., Sp.OT., PhD (selaku Direktur Utama RS Unpad) mengatakan bahwa tenaga kesehatan di Rumah Sakit Unpad diisi oleh lima fakultas rumpun kesehatan di Unpad, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Keperawatan, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Psikologi. “Kami telah melakukan staffing dengan mendayagunakan 5 fakultas kesehatan di Universitas Padjadjaran,” kata Herry.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut dilakukan juga penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Unpad dan Bank BJB mengenai Penyediaan Produk dan Jasa Layanan Perbankan pada RS Unpad oleh Prof. Ida Nurlinda (selaku Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Unpad) dengan Pemimpin Divisi Hubungan Kelembagaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.
Red. Yohanes William Ivakdalam