Dr. Mathilde Mechling dari Universite Sorbonne Perancis menjadi Narasumber Kuliah Umum di Prodi Ilmu Sejarah FIB Unpad

Dr. Mathilde Mechling dari Universite Sorbonne Perancis menjadi Narasumber Kuliah Umum di Prodi Ilmu Sejarah FIB Unpad

Ilmu Budaya / 2 days ago

“An Introduction to Buddhist and Hindu Bronze Sculpture in Southeast Asia: Examples From Indonesia, Cambodia, and Thai-Malay Peninsula”

Senin (8/11) diselenggarakan kegiatan Guest Lecture oleh Program Sarjana Ilmu Sejarah, Universitas Padjadjaran. Kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., Ph.D. dan dihadiri lebih dari 100 orang peserta secara hybrid tersebut mengusung tema “An Introduction to Buddhist and Hindu Bronze Sculpture in Southeast Asia: Examples From Indonesia, Cambodia, and Thai-Malay Peninsula” yang dipaparkan oleh Dr. Mathilde Mechling. Dr. Mechling merupakan lulusan program Doktor di jurusan Languages, Civilizations, and Asian Societies pada 2020 di Universite Sorbonne Nouvelle, Perancis dan Leiden University, Belanda.

Fokus penelitiannya mengenai arca perunggu Hindu dan Buddha di Kepulauan Indonesia. Dalam kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 10.00 s/d. 11.30 WIB, Dr. Mechling menjelaskan komposisi material pembentuk perunggu sebagai bahan pembuatan arca Hindu-Buddha, model-model cara pembuatan arca Hindu-Buddha, serta temuan lempeng prasasti yang tertanam di dalam pedestal arca perunggu Buddha. Selain itu, dijelaskan juga penempatan arca perunggu pada relung candi, fitur-fitur arca yang mempunyai kesamaan pada relief yang terdapat pada candi, dan perbandingan gaya pengarcaan perunggu dari Asia Tenggara, utamanya Indonesia dan India serta Sri Lanka.

Dr. Mechling dengan detail menjelaskan bagaimana menentukan periodisasi pada arca perunggu yang bisa dilakukan dengan pengamatan pada detail hiasan, ornamentasi, serta perbandingan gaya pengarcaan pada arca perunggu lainnya. Dr. Mechling menyebut terdapat permasalahan ketika harus menentukan asal dari arca perunggu karena arca tersebut biasanya kecil sehingga mudah untuk dibawa dan berpindah tempat.

Terakhir, Dr. Mechling menjelaskan bahwa Asia Tenggara bukan selalu sebagai daerah yang menerima pengaruh gaya pengarcaan dari India dan ada kemungkinan bahwa Asia Tenggara juga mempengaruhi gaya pengarcaan di India. Setelah Dr. Mechling menyelesaikan paparannya kemudian acara dilanjutkan dengan paparan singkat mengenai arca perunggu Hindu–Buddha dari Indonesia oleh Dr. Etty Saringendyanti, M.Hum yang merupakan Dosen/Arkeolog dari Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Padjadjaran. Sebelum ditutup, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan tanya-jawab dari peserta kepada Dr. Mechling.