Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Tim KKN Unpad Adakan Penyuluhan Kesuburan Tanah dan Tanaman
Kabupaten Bandung, Jawa Barat — Program pengabdian masyarakat idealnya merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan agar mahasiswa atau kampus dapat mengimplementasikan ilmu dan kemampuan yang dimilikinya untuk membantu mengatasi masalah yang ada dalam masyarakat. Di sisi lain, hal ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi tridharma perguruan tinggi.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu tim KKN-PPM Integratif Universitas Padjadjaran di Desa Campakamulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Tim KKN yang dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Mahfud Arifin, M.S. ini berfokus pada masalah komoditas pertanian desa. Adapun Desa Campakmulya terkenal dengan komoditasnya yang berupa kopi arabika dan ubi jalar.
Tim KKN-PPM Integratif ini mengusung tema “Peningkatan Produktivitas Lahan Perkebunan Kopi Berdasarkan Karakteristik Tanah dan Lingkungannya”. Pada minggu pertama program, mahasiswa tim KKN berhasil menemukan permasalahan utama Desa Campakamulya. Masalah tersebut terdapat pada produktivitas tanaman kopi di bawah tegakan pinuh yang lebih rendah dibandingkan di bawah tegakan rasamala. Selain itu ada pula masalah-masalah lain yang dihadapi, seperti pelestarian budaya, mitigasi bencana, kesadaran kesehatan gigi, minat usaha tani, dan sumber daya manusia.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, mahasiswa membagi tim besarnya ke dalam beberapa sub kelompok. Terdapat tiga sub kelompok dengan tema program yang berbeda, yaitu Forum Diskusi Petani Kopi Campakamulya, Penyuluhan Pembuatan Nematisida dna Biosaka, dan Pemetaan Status Unsur Hara Tanah di Perkebunan Kopi. Berbagai mahasiswa dari setiap Fakultas tergabung dalam tiga sub kelompok tersebut, yaitu mahasiswa Fakultas Hukum (FH), Pertanian (Faperta), Ekonomi dan Bisnis (FEB), Ilmu Budaya (FIB), Perikanan (FPIK), Teknik Industri Petanian (FTIP), Teknik Geologi (FTG), dan Kedokteran Gigi (FKG).
Dari sub kelompok satu, ditemukan permasalahan pada fase pra-tanam, pemeliharaan, dan pasca panen kopi arabika. Hal ini disebabkan karena sarana pertanian yang belum memadai dan hama penyakit pada tanaman kopi. Menindaklanjuti hal tersebut, kegiatan dilanjutkan oleh sub kelompok dua dengan mengadakan penyuluhan pembuatan nematisida dan biosaka. Pemateri yang diundang pada penyuluhan ini, yaitu Ir. Noor Istifadah, Mc.P, Ph.D. dan perwakilan Klinik Tanaman (Klintan) Unpad. Rangkaian kegiatan ditutup oleh sub kelompok tiga dengan pembuatan peta sebaran status unsur hara perkebunan kopi.
Keseluruhan program KKN ini ditutup dengan seminar dengan dua pemateri, yaitu Prof. Dr. Ir. Mahfud Arifin, M.S. yang berkaitan dengan “Peningkatan Produktivitas Tanaman Kopi Berdasarkan Kondisi Lahan dan Kesuburan Tanah” dan Dr. Ir. Toto Sunarto, M.P. dengan materi “Nematoda Pada Tanaman Kopi dan Cara Pengendaliannya”. Seminar akhir yang diselenggarakan ini bertujuan sebagai upaya menjaga kerjasama antara petani kopi dan akademisi terkait permasalahan produktivitas kopi puntang. Seminar akhir dihadiri oleh Sekretaris Desa Campakamulya, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Ketua Tani Hutan (KTH), dan petani kopi.
Berdasarkan bahasan seminar, Prof. Dr. Ir. Mahfud Arifin, M.S. menyampaikan bahwa permasalahan utama produktivitas kopi Desa Campakamulya disebabkan karena kemiringan lereng yang curam, kedalaman tanah yang dangkal, dan bahaya erosi yang tinggi. Adapun kesuburan tanah desa ini relatif sedang. Di sisi lain, Dr. Ir. Toto Sunarto, M.P. menambahkan bahwa terdapat 17 nematoda parasit yang menjadi hama dan penyakit yang telah menyerang tanah di wilayah perkebunan tersebut.
Dengan terlaksananya program pengabdian masyarakat ini, masyarakat semakin mengetahui masalah yang dihadapi, sekaligus upaya penyelesaiannya. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting dalam mewujudkan produktivitas lahan yang berkelanjutan.
Red : Maria Imanuella Dewi Sekartaji