Putra Putri FIB 2024 : Dari FIB menuju Masa Depan yang Cerah, Cemerlang, dan Bahagia

Putra Putri FIB 2024 : Dari FIB menuju Masa Depan yang Cerah, Cemerlang, dan Bahagia

Ilmu Budaya / 2 days ago

Jatinangor, 25 Mei 2024 – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad) kembali menghadirkan acara bergengsi yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya, yaitu pemilihan Putra Putri FIB Unpad. Acara ini hadir dengan tujuan untuk memberi ruang bagi mahasiswa FIB Unpad agar dapat berperan sebagai Duta Fakultas Ilmu Budaya. Selain itu, diharapkan dengan adanya Putra Putri FIB, para peserta dapat menjadi pribadi yang berkarakter, berbudaya, dan mampu memberikan pengaruh positif bagi sekitarnya.

Tahun ini, Putra Putri FIB mengangkat tema “Nawasena Harsa”. Tema ini yang berasal dari Bahasa Sansekerta ini memiliki arti “masa depan yang cerah dan cemerlang serta dipenuhi oleh kebahagiaan.” Teh Alya Anandya (selaku Project Officer Putra Putri FIB 2024) mengatakan, bahwa dengan adanya tema “Nawasena Harsa”, diharapkan semua pihak yang terlibat selalu dipenuhi oleh kebahagiaan dan dapat belajar di acara Putra Putri FIB ini, supaya nantinya ilmu tersebut dapat diaplikasikan sebagai media pembelajaran yang akan digunakan sebagai bekal masa depan yang cerah.

Sebanyak 16 finalis, yang terdiri dari 8 putra dan 8 putri terbaik dari berbagai jurusan di FIB, menjalani berbagai rangkaian kegiatan acara seperti sesi pemotretan, unjuk kabisa (menampilkan bakat individu), dan masa karantina sebagai seberapa luas wawasan peserta terhadap berbagai isu di sekitarnya, baik isu kampus, nasional, maupun global.

Tidak berhenti sampai disitu saja. Putra Putri FIB mempersembahkan acara puncak yang sangat meriah, yaitu acara Grand Final Putra Putri FIB 2024. Acara ini dilaksanakan pada Sabtu, 25 Mei 2024, pukul 13.00, dan bertempat di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang (Aula PSBJ), dan dihadiri oleh berbagai pihak, seperti Dr. Taufik Ampera, M.Hum. (selaku juri dan perwakilan Dekan FIB), Ali Sophian Wangsadiria (selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya), Farhan Chairul Fahmi (selaku Putra FIB 2023), Putu Keisya Permana Putri (selaku juri dan Putri FIB 2023), dan Alif Muhammad Shalih (selaku juri dan Duta Bahasa Jawa Barat 2022). Selain itu, Grand Final Putra Putri FIB dihiasi penampilan tari tradisional oleh teh Salsa Syadzahra (selaku Putri Berbakat FIB 2023).

Demi Fakultas Ilmu Budaya, dan demi masa depan yang cerah, cemerlang, serta dipenuhi kebahagiaan, para finalis menunjukkan kelebihan dan kelayakan diri untuk menjadi Duta Fakultas Ilmu Budaya dengan menyampaikan pandangan dan gagasan dari pertanyaan yang dipilih secara acak. Kemudian, terdapat sesi tanya jawab antara juri dan para finalis sebagai tindak lanjut dari pandangan dan gagasan yang diberikan oleh para finalis.

Kesungguhan untuk menjadi Duta Fakultas Ilmu Budaya telah ditunjukkan oleh para finalis. Akhir rangkaian acara ditandai dengan adanya pengumuman Putra dan Putri Favorit, Putra dan Putri Berbakat, Runner Up, serta Putra dan Putri FIB 2024. Gelar Putra dan Putri Favorit diraih oleh kang Muhammad Ferris Fernanda (sebagai delegasi dari prodi Sastra Inggris), dan teh Nurul Hafsah Gandari (sebagai delegasi dari prodi Sastra Sunda). Gelar Putra dan Putri Berbakat diraih oleh kang Sutan Zaharsyah Darmawan dan teh Audrey Fadhila Fadhlurah (sebagai delegasi dari prodi Sastra Jerman). Runner Up diraih oleh kang Arif Fadilah (sebagai delegasi dari prodi Sastra Sunda), dan teh Elia Nurul Hidayat (sebagai delegasi dari prodi Sastra Arab). Sementara itu, gelar Putra dan Putri FIB 2024 dinobatkan kepada kang Asep Suryana (sebagai delegasi dari prodi Ilmu Sejarah), dan teh Marsya Putri Frisnasari (sebagai delegasi dari prodi Sastra Jepang).

Rangkaian Putra Putri Fakultas Ilmu Budaya 2024 telah berakhir. Dengan adanya acara ini, diharapkan para pemenang dan seluruh finalis menjadi pribadi berkarakter, berbudaya, dan mampu memberikan pengaruh positif bagi sekitarnya, dan tentunya meraih serta memiliki masa depan yang cerah dan cemerlang serta dipenuhi oleh kebahagiaan.

Red. Yohanes William Ivakdalam