Kurangi Jumlah Limbah Gelas Plastik, Mahasiswa Unpad Kembangkan Gelas dari Kulit Biji Kopi

Kurangi Jumlah Limbah Gelas Plastik, Mahasiswa Unpad Kembangkan Gelas dari Kulit Biji Kopi

Ilmu Budaya / Oktober 29, 2023

Pemanfaatan barang sekali pakai nyatanya masih menjadi persoalan yang kerap kali ditemui dalam masyarakat. Tidak jarang hal ini menimbulkan berbagai macam permasalahan terkait sampah yang berpotensi merusak lingkungan.

Hal ini menjadi salah satu perhatian anak muda saat ini untuk dapat berinovasi dalam memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bernilai. Sejalan dengan itu, sekelompok mahasiswa Universitas Padjadjaran berinisiasi untuk memanfaatkan kulit biji kopi menjadi gelas yang dapat dikonsumsi. Para mahasiswa tersebut adalah Ardhia Pramesti, Widya Silva Gramita, Sabrina Maharani Putri, Afina Viany Judawisastra, dan Fahruni Alya Jasminea Bayuaji. Mereka semua berasal dari latar belakang jurusan yang sama, yaitu Teknologi Pangan.

Pengembangan produk ramah lingkungan yang dikembangkan oleh para mahasiswa Unpad bernama “Scara Cup” tersebut berdasar pada riset, pengetahuan, dan pengalaman belajar yang telah diterima selama kuliah. Inovasi ini menjadi salah satu upaya Unpad dalam mengurangi penggunaan barang sekali pakai, seperti gelas plastik. Selain kulit biji kopi, para inovator turut menggabungkan beberapa produk alami lain, seperti tepung terigu, telur, gula, butter, dan cokelat yang berfungsi agar cairan tidak menembus gelas.

Salah seorang anggota tim, Widya Silva Gramita menjelaskan bahwa kulit biji kopi bermanfaat sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Hal ini merupakan sebuah sisi positif yang tidak banyak orang sadari.

“Pembuatan Scara Cup bertujuan untuk mencegah pencemaran limbah, di mana kulit biji kopi bisa menyebabkan pencemaran limbah organik yang besar,” tambah Widya melalui penjelasan tertulisnya.

Pengembangan Scara Cup sebagai upaya mengurangi penggunaan produk sekali pakai turut didukung dengan sebuah fakta menarik bahwa inovasi ini juga dapat menjadi camilan yang mengenyangkan. Dengan keunikannya ini, Scara Cup sukses memperoleh pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-H) Kemendikbudristek.

Keunikan Scara Cup juga terdapat pada sisi ketahanannya yang tergolong baik. Jika produk ini diisi dengan cairan bersuhu normal, maka dapat bertahan hingga 6 jam. Sementara jika diisi dengan cairan air bersuhu tinggi, Scara Cup mampu bertahan selama 30 menit.

Beragam upaya dilakukan para mahasiswa Unpad untuk dapat mempromosikan produk ramah lingkungan ini, seperti mengikuti pameran bertema lingkungan, membuka pre-order melalui laman media sosial Instagram @scara.cup hingga mengadakan kerja sama dengan berbagai kedai kopi.

Seorang anggota mahasiswa pengembang produk, Ardhia Pramesti menyatakan bahwa target konsumen Scara Cup, yaitu masyarakat yang memiliki ketertarikan pada kopi dan mereka yang sadar, serta ingin berkontribusi untuk mengatasi masalah lingkungan.

“Harapannya, kami ingin Scara Cup dikenal lebih oleh masyarakat luas. Kami juga ingin jangkauan pemasarannya lebih luas, tidak hanya di Jatinangor dan sekitarnya saja,” jelasnya lebih lanjut.

Perbaikan atas masalah lingkungan sejatinya menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Melalui pengembangan produk yang berasal dari limbah ini, Fakultas Ilmu Budaya dan segenap fakultas lain di Universitas Padjadjaran berkontribusi secara aktif dalam mengurangi penggunaan produk sekali pakai.

Red. Maria Imanuella Dewi Sekartaji