Kuliah Umum “Budaya Populer dan Pop Islam”
Fakultas Ilmu Budaya kemball menyelenggarakan kegiatan kuliah umum dengan tema “Budaya Populer dan Pop Islam” pada Kamis, 11 November 2021. Kuliah Umum ini menghadirkan akademisi dari Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, Prof. Andrew N. Weintraub. Lebih dari 350 peserta yang berasal dari civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya Unpad dan undangan dari luar menghadiri kuliah umum yang dilaksanakan secara daring tersebut.
Kuliah umum ini merupakan bagian dari mata kuliah Budaya Populer pada Program Studi S2 Kajian Budaya FIB dan mata kuliah Pengkajian Budaya pada program S1 Fakultas Ilmu Budaya Unpad. Kuliah umum ini diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-63 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Seperti disampaikan pula oleh Prof. Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unpad, kegiatan kuliah umum yang menghadirkan guru besar dari perguruan tinggi ternama dunia ini merupakan bagian dari upaya Fakultas Ilmu Budaya untuk mendukung peningkatan ranking UNPAD menuju 500 Dunia.
Prof. Andrew dikenal di Indonesia sebagai seorang akademisi yang memiliki fokus pada kajian Indonesia. Topik penelitian profesor etnomusikologi ini berpusat pada kajian musik dan narasi budaya populer. Karena intensnya Prof. Andrew meneliti budaya populer yang berkembang Indonesia Indonesia, tak heran jika bahasa penguasaan Indonesianya sangat lancar. Dalam acara yang berlangsung selama dua jam tersebut, Prof. Andrew dengan fasih menyampaikan paparannya tentang budaya populer dalam bahasa Indonesia.
Dalam kuliah yang berlangsung hangat itu, Prof. Andrew memberi paparan tentang budaya populer dengan sangat jelas. Ia memulainya dari penjelasan yang paling dasar, dimulai dari pembahasan etimologinya, kemudian masuk ke dinamika perkembangan istilah budaya populer. Setelah itu, Prof. Andrew baru masuk ke studi kasus budaya populer di Indonesia, yakni film pop dangdut yang dibintangi oleh Rhoma Irama sejak tahun 1970-an sampai dengan tahun 1980-an. Tercatat ada 28 film yang diproduksi selama kurun waktu tersebut.
Film pop dangdut, seperti disampaikan Prof. Andrew, adalah ekspresi budaya populer dari Islam moderat. Film-film ini sangat populer pada masyarakat Indonesia. Terlepas dari kritikus film yang memandang bahwa film-film pop dangdut tersebut secara kualitas estetik tidak menjanjikan, faktanya film-film ini merajai dunia perfilman Indonesia pada masa itu. Bahkan, tidak ada film-film impor yang mampu mengalahkan kepopulerannya, termasuk dari segi keuntungan yang diraihnya. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Andrew, dalam satu satu wawancaranya yang dengan Rhoma Irama, kunci keberhasilan film-film bergenre pop dangdut yang dibintangi Rhoma adalah aksi, cinta, humor, dan lagu. Formula inilah yang berhasil mengikat penonton. Tokoh utama ini dalam film ini tidak hanya menyajikan Islam secara populer sehingga mudah dipahami khalayak umum, tetapi juga memiliki keberpihakan terhadap masyakarat kecil.
Banyak pertanyaan yang muncul dari peserta kuliah, baik disampaikan melalui pesan tertulis maupun secara lisan. Secara umum peserta kuliah umum sangat antusias menyerap paparan yang disampaikan Prof. Andrew. Hal ini menandakaan bahwa tema-tema budaya populer selalu menarik untuk diamati karena menjadi praktik keseharian masyarakat.
Penulis: Muhamad Adji