Dukung Mobilisasi Civitas, Unpad Sediakan Layanan Bus Antar Kampus Jatinangor-Dipati Ukur
Jatinangor, Jawa Barat — Pengadaan transportasi luar kampus memang selalu dibutuhkan bagi civitas kampus. Selain membantu penghematan, transportasi luar kampus berguna untuk membantu mengurangi polusi udara.
Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Padjadjaran telah menyediakan angkutan gratis khusus mahasiswa untuk menghubungkan Kampus Unpad Dipati Ukur dengan Kampus Unpad Jatinangor. Transportasi gratis yang disediakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektivitas mobilitas mahasiswa Unpad.
Inisiasi tersebut merupakan hasil kesepakatan hasil diskusi antara pihak universitas yang diwakili oleh Direktorat Sarana dan Prasarana dengan mahasiswa yang diwakili oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema Unpad.
“Sebetulnya ini sudah diprogramkan pimpinan kita sudah lama. Kemudian sebulan kemarin kita intens komunikasikan bersama BEM, ujar Irwan saat wawancara di Ruang Radio Unpad.
Penyediaan transportasi gratis tersebut bekerja sama dengan Perum DAMRI. Dalam hal ini disediakan dua unit bus dengan masing-masing berkapasitas 54 tempat duduk dan dapat menampung hingga 90 mahasiswa. Dua unit bus tersebut dibagi menjadi satu bus untuk perjalanan dari Kampus Jatinangor menuju Kampus Dipati Ukur, sedangkan sisanya untuk perjalanan dari Kampus Dipati Ukur menuju Kampus Jatinangor.
Irwan menjelaskan bahwa mahasiswa yang hendak menggunakan fasilitas ini perlu menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Hal ini bertujuan untuk memfilter penumpang yang hendak naik bus, sehingga dapat memastikan bahwa penumpang adalah benar-benar mahasiswa Unpad.
Waktu keberangkatan bus, yaitu pukul 06.00 WIB dan 17.00 WIB untuk bus dengan rute Dipati Ukur – Jatinangor. Sedangkan untuk bus dengan rute Jatinangor – Dipati Ukur, yaitu pukul 06.00 WIB dan 16.00 WIB (Senin-Selasa), serta 13.00 WIB dan 16.00 WIB (Rabu-Jumat). Adapun untuk bus tujuan Jatinangor akan mengelilingi fakultas yang ada di kampus Jatinangor.
Irwan menambahkan bahwa rute perjalanan bus akan melewati fly over Pasupati-Jalan Dr. Djunjunan-Tol Pasteur-Tol Purbaleunyi dan sebaliknya. Adapun selama perjalanan, bus tidak diperkenankan untuk menaikturunkan penumpang. Hal ini dilakukan agar waktu tempuh perjalanan lebih cepat.
Dirinya turut menuturkan bahwa pihak Direktorat Sarana dan Prasarana akan memantau dan mengevaluasi keefektifan pengadaan program ini.
“Jika memang tingkat okupansi dan keefektifannya tinggi, bukan tidak mungkin ke depan akan kita tambah armada maupun jadwal keberangkatan,” ungkapnya.
Irwan berharap mahasiswa dapat berkontribusi dalam memelihara fasilitas yang ada, yaitu dengan menjaga kebersihan dan ketertiban di dalam bus selama perjalanan.
Sebelum program transportasi khusus mahasiswa ini berlaku, Universitas Padjadjaran telah mengadakan kerja sama dengan Perum DAMRI terkait penyediaan bus khusus dosen dan karyawan. Adapun setiap harinya bus melayani tiga rute keberangkatan, yaitu Dipati Ukur-Cicaheum-Cibiru-Jatinangor dan sebaliknya, Dipati Ukur-Kiaracondong-Soekarno Hatta-Cibiru-Jatinangor dan sebaliknya, serta Terminal Elang-Soekarno Hatta-Tol Moh. Toha-Tol Padaleunyi-Jatinangor dan sebaliknya. Waktu operasional bus, yaitu pukul 06.00 WIB dari Dipati Ukur dan Terminal Elang dan 16.00 WIB dari kampus Jatinangor.
Red : Maria Imanuella Dewi Sekartaji