Ruang Belajar Kreatif: Menggali Potensi lewat Wirausaha dan Pariwisata

Ruang Belajar Kreatif: Menggali Potensi lewat Wirausaha dan Pariwisata

Ilmu Budaya / Juli 23, 2025

Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang bisa diaplikasikan di kehidupan nyata. Inilah yang menjadi landasan hadirnya mata kuliah Kewirausahaan dan Kepariwisataan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Kedua mata kuliah ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, mengenali potensi yang ada di sekitarnya, serta melatih diri agar lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan peluang ekonomi di masa depan.


Pada mata kuliah Kewirausahaan, mahasiswa diperkenalkan pada berbagai konsep dasar tentang dunia usaha. Mereka belajar memahami definisi dan prinsip-prinsip kewirausahaan, peran penting wirausaha, serta bagaimana sebuah ide bisa berkembang menjadi usaha yang bernilai. Materi yang diberikan juga mencakup keterampilan mengidentifikasi peluang, konsep dan perbedaan tipe-tipe kepemimpinan rencana pemasaran dan rencana bisnis, branding dan masih banyak lagi.


Selain itu, mahasiswa dikenalkan pada technopreneurship, yaitu pemanfaatan teknologi dalam membangun bisnis modern. Hal ini penting karena dunia usaha kini semakin lekat dengan perkembangan teknologi digital. Dengan pemahaman ini, mahasiswa tidak hanya mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja, tetapi juga dibekali keberanian untuk menjadi pencipta lapangan kerja baru. Proses belajar di kelas ini menumbuhkan sikap percaya diri, kemandirian, dan kemampuan untuk mengambil keputusan, yang merupakan modal utama dalam dunia wirausaha.


Di sisi lain, mata kuliah Kepariwisataan menghadirkan pengalaman belajar yang memperluas wawasan mahasiswa tentang salah satu sektor ekonomi yang strategis. Materi yang dibahas meliputi sejarah dan perkembangan pariwisata, jenis-jenis wisata, hingga strategi pengelolaan destinasi. Mahasiswa juga diajak untuk memahami bagaimana pariwisata berperan dalam pembangunan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan.
Perkuliahan ini membekali mahasiswa dengan pemahaman komprehensif tentang pariwisata, mulai dari konsep dasar, sejarah, hingga strategi pengembangan destinasi. Di dalam materi juga dibahas aspek pemanduan wisata, sehingga mahasiswa mendapatkan gambaran bagaimana industri pariwisata seharusnya dijalankan. Dari pembahasan ini, mereka belajar melihat pariwisata tidak hanya sebagai aktivitas rekreasi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan identitas budaya sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat.


Metode pembelajaran di kedua mata kuliah ini berfokus pada diskusi kelas, studi literatur, serta penyelesaian tugas yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis. Penilaian pun tidak hanya bertumpu pada ujian akhir, tetapi juga mencakup partisipasi, presentasi kelompok, dan penyusunan tugas tertulis yang menuntut pemahaman mendalam terhadap materi. Dengan pendekatan ini, mahasiswa dibiasakan untuk tidak sekadar menerima teori, melainkan juga mengolah dan mengaitkannya dengan situasi nyata di masyarakat.


Kehadiran mata kuliah Kewirausahaan dan Kepariwisataan menunjukkan bagaimana perkuliahan bisa menjadi sarana untuk mempertemukan ilmu dengan kebutuhan praktis. Dari Kewirausahaan, mahasiswa belajar bagaimana sebuah ide dapat dirancang menjadi rencana usaha yang realistis. Dari Kepariwisataan, mereka memahami bagaimana potensi budaya dan pariwisata dapat menjadi penggerak ekonomi sekaligus memperkuat identitas masyarakat. Kedua mata kuliah ini pada akhirnya memberi mahasiswa bekal penting untuk menghadapi dunia kerja, baik sebagai pencari kerja maupun pencipta peluang baru yang bermanfaat bagi banyak orang.

Red. Aliyah Zahra Saffanah