Melani Budianta di FIB Unpad: Kejujuran Akademik Adalah Kompas Menuju Kemerdekaan Berpikir

Melani Budianta di FIB Unpad: Kejujuran Akademik Adalah Kompas Menuju Kemerdekaan Berpikir

Ilmu Budaya / Agustus 25, 2025

JATINANGOR 20 Agustus 2025 – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran kembali menggelar kegiatan Kuliah Umum yang mengupas isu krusial dalam dunia akademik. Bertempat di Auditorium FIB Unpad dan disiarkan secara daring pada Rabu (20/8/2025), acara ini menghadirkan intelektual terkemuka, Prof. Melani Budianta, Ph.D., dari Universitas Indonesia sebagai narasumber.

Dengan tajuk “Kejujuran Akademik sebagai Landasan Pengembangan Intelektual: Menuju Ekosistem Pengetahuan yang Memerdekakan,” kuliah umum ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pimpinan fakultas. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari komitmen FIB Unpad untuk terus membina lingkungan akademik yang kritis, etis, dan berintegritas di awal tahun ajaran baru 2025/2026.

Dalam paparannya, Prof. Melani Budianta menegaskan bahwa isu kejujuran akademik tidak boleh dipandang sebagai sekadar persoalan teknis plagiarisme atau mencontek. Menurutnya, praktik-praktik tersebut hanyalah gejala dari masalah yang lebih fundamental.

“Praktik ketidakjujuran akademik seringkali bukan sekadar masalah moral individu, melainkan gejala dari sebuah ‘ekosistem’ pengetahuan yang sedang tidak sehat,” ujar Prof. Melani. Ia menyoroti bagaimana tekanan institusional seperti tuntutan publikasi “kejar tayang,” pengejaran ranking universitas, dan beban kinerja yang tidak realistis dapat menciptakan sebuah sistem yang memaksa para akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, untuk mencari jalan pintas.

Lebih lanjut, Guru Besar Kajian Sastra dan Budaya ini mengingatkan audiens bahwa pengembangan intelektual adalah sebuah perjalanan personal yang otentik. Setiap tindakan ketidakjujuran, sekecil apapun, pada dasarnya adalah bentuk sabotase terhadap perjalanan individu untuk menemukan ‘suara’ keilmuan yang unik dan sejati.

“Pengembangan intelektual sejati lahir dari pergulatan, bukan dari kemudahan menyalin dan menduplikasi. Setiap jalan pintas yang kita ambil akan menjauhkan kita dari tujuan pendidikan yang paling hakiki, yaitu memerdekakan pemikiran,” tambahnya.

Dipandu oleh moderator, sesi diskusi berjalan dengan dinamis dan interaktif. Para peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari tantangan integritas di era kecerdasan buatan (AI), peran institusi dalam menciptakan kebijakan yang suportif, hingga tips praktis bagi mahasiswa untuk tetap menjaga integritas di tengah padatnya tuntutan akademik.

Kuliah umum ini ditutup dengan kesimpulan bahwa membangun ekosistem pengetahuan yang memerdekakan adalah tanggung jawab bersama. Acara ini diharapkan menjadi pemantik bagi seluruh sivitas akademika FIB Unpad untuk bersama-sama merefleksikan dan memperkuat kembali fondasi integritas dalam setiap kerja akademik.

Red. Randy Ridwansyah