Yūzuru: Eksplorasi Budaya Jepang dalam Karya Klasik

Yūzuru: Eksplorasi Budaya Jepang dalam Karya Klasik

Ilmu Budaya / Juni 30, 2025

Jatinangor, 30 Juni 2025 – Rinéka Padjadjaran kembali hadir di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran (FIB Unpad), dengan nuansa baru pada Kamis (26/6/2025). Dalam pelaksanaannya yang ke-10, program ini memperkenalkan budaya dari Negeri Sakura, membawa sentuhan klasik khas Jepang yang dikemas dengan kreativitas tinggi.

Bertempatkan di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang, para mahasiswa Program Studi Sastra Jepang menawarkan sebuah pertunjukan teater yang bertajuk ‘Yūzuru’. Penampilan tersebut diadaptasi dari salah satu karya utama Kinoshita Junji, seorang penulis drama modern terkemuka di negaranya. Yūzuru telah ditulis sejak 1921, dan kerap pula dijadikan pertunjukan hiburan di Jepang, seperti opera, seni, ataupun drama.

Teater ini mengisahkan tentang pria desa bernama Yohyō yang suatu hari menyelamatkan seekor bangau. Tak lama kemudian, seorang perempuan misterius bernama Tsū muncul dan menjadi istrinya. Tsū memiliki hobi menenun kain yang dapat dijual dengan harga tinggi. Awalnya, Yohyō hidup bahagia dan bersyukur. Namun, keadaan mulai berubah saat dua orang temannya datang dan menghasutnya untuk pergi ke kota dan mencari uang lebih banyak.

Dorongan itu membuat Yohyō mulai terobsesi dengan uang, hingga ia ingin Tsū terus menenun kain demi mendapatkan lebih banyak penghasilan. Di sinilah terlihat konflik batin Tsū yang makin dalam. Ia merasa kehadirannya sebagai istri tak cukup untuk membuat Yohyō bahagia, dan mulai menyadari bahwa cinta mereka mulai digantikan oleh ambisi.

Di penghujung cerita, terungkap bahwa selama ini Tsū menenun kain dari bulu-bulunya sendiri. Merasa dikhianati dan terluka secara batin, Tsū memutuskan untuk mengepakkan sayapnya dan pergi meninggalkan Yohyō yang terpukul oleh penyesalan dan kesendiriannya.

“Nuansa ceritanya terasa banget, mungkin karena live music-nya dan iringan live tadi benar-benar bikin setiap adegan terasa hidup. Kalau bisa, teater-teater semacam ini lebih sering ditampilkan,” ucap Barra (26/6/2025), salah satu penonton teater yang merupakan mahasiswa Sastra Jepang angkatan 2023.
Tak hanya dihadiri oleh mahasiswa Universitas Padjadjaran, pertunjukan teater dengan durasi satu jam itu juga disaksikan oleh sensei dari Kyoto Minsai Japanese Language School.

“Yūzuru dipilih untuk memperkenalkan karya klasik dari Jepang, terutama karya dari Kinoshita Junji,” ucap Pika Yestia Ginanjar, M.A., Ph.D. (26/6/2025), dosen pengampu di Sastra Jepang.
Rinéka Padjadjaran #10 diharapkan dapat menunjukkan kepada khalayak bahwa karya-karya dari Jepang juga dapat dinikmati dan disukai, khususnya oleh mahasiswa Sastra Jepang.



Red. Thurfah Mahira Ahnaf & Aliyah Zahra Saffanah