
Rinéka Padjadjaran #9: Ruang Ekspresi Kreativitas Mahasiswa FIB Unpad
Jatinangor, 21 Juni 2025 – Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran (FIB Unpad) kembali mengadakan Rinéka Padjadjaran pada Jumat (20/6/2025), setelah sebelumnya sukses melaksanakan pertunjukan yang ke-8. Program ini merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mendorong kreativitas mahasiswa dan mendukung pengembangannya dalam bentuk pertunjukan seni. Melalui program ini, mahasiswa diberi ruang untuk menciptakan ide, berekspresi, dan menampilkan karya.
Pada acaranya yang ke-9, Rinéka Padjadjaran menawarkan berbagai penampilan teater bertema pasca perang dan trauma emosional, yang masing-masing diolah secara inovatif oleh mahasiswa dari Program Studi Sastra Jerman dan Sastra Perancis.
Mahasiswa Sastra Jerman semester empat menampilkan adaptasi dari tiga cerpen pascaperang karya sastrawan Jerman, Wolfgang Borchert, yaitu Die Küchenuhr, Die Kirschen, dan Das Brot.
Pementasan pertama, Die Küchenuhr, mengisahkan seorang pemuda berusia 20 tahun yang kehilangan keluarganya dalam serangan bom. Satu-satunya benda yang tersisa hanyalah jam dapur tua milik ibunya, yang berhenti di pukul setengah tiga.
Kemudian, cerita kedua yaitu Die Kirschen, menggambarkan renggangnya hubungan ayah dan anak karena dampak perang. Seorang anak, yang sedang sakit, mencurigai ayahnya mencuri buah ceri. Meski sang ayah menyangkal, ketegangan tetap terasa.
Sementara itu, Das Brot menyentuh sisi kemanusiaan yang lebih dalam. Sepasang lansia hidup dalam keterbatasan makanan, namun sang istri yang memergoki suaminya mencuri roti di tengah malam justru memilih memberi jatahnya sendiri keesokan paginya.
“Karena nggak pernah dengar teater menggunakan bahasa Jerman, pertunjukannya jadi terlihat memukau karena sangat ikonik. Belum lagi, properti dan akting-nya yang sangat all-out,” ucap Laura (20/6/2025), salah satu penonton pertunjukan dari Sastra Jerman.
Sementara itu, penampilan dari mahasiswa Sastra Prancis mahasiswa semester enam menghadirkan pementasan berjudul Une Douce Soirée d’Anniversaire, yang terinspirasi oleh konsep Théâtre de la cruauté dari Antonin Artaud. Penampilan tersebut sekaligus untuk memenuhi nilai ujian akhir semester dari mata kuliah Kajian Drama dan Puisi Perancis.
Cerita ini berpusat pada Gabriel, seorang pemuda yang tumbuh dalam keluarga penuh kekerasan. Satu-satunya memori indahnya adalah ulang tahun ke-10, ketika ia dirayakan secara diam-diam oleh nenek dan kakaknya, Emma. Namun, pada ulang tahun ke-22, Gabriel kembali terjebak dalam trauma dan rasa bersalah. Ia mengalami mimpi, kenangan, dan penglihatan yang menggambarkan luka masa lalu.
“Kami mempersiapkannya selama kurang lebih satu bulan. Sempat kekurangan pemain juga, sehingga harus merombak ulang ceritanya seminggu sebelum pertunjukan. Tapi, ternyata sesuai dengan ekspektasi kita,” ucap Muhyiddin (20/6/2025) sebagai mahasiswa yang menuntaskan mata kuliah tersebut, sekaligus penulis skrip dalam pentasnya. “Harapannya, sih, semoga Rinéka Padjadjaran ini lebih dikenal oleh banyak orang dengan promosi yang lebih masif, sehingga terlihat bahwa kita adalah ujung tombak dari promosi budaya di Unpad.”
Rinéka Padjadjaran mendapatkan banyak apresiasi dari para penonton. Melalui acara ini, mahasiswa tidak hanya diberi ruang untuk mengekspresikan diri secara kreatif, tetapi juga diajak untuk memahami konteks sejarah dan nilai-nilai kemanusiaan melalui seni pertunjukan.
Red. Aliyah Zahra Saffanah & Thurfah Mahira Ahnaf

