Unpad Dukung Setiap Perempuan untuk Berkiprah dan Berprestasi
Diskriminasi masih menjadi ancaman dalam kehidupan manusia. Adapun diskriminasi memiliki bentuk yang beragam, seperti diskriminasi gender salah satunya. Hal ini kerap kali menimpa perempuan, khususnya dalam dunia kerja. Dalam hal ini, gerakan anti-diskriminasi gender menjadi sebuah gerakan yang kian disuarakan.
Universitas Padjadjaran merupakan salah satu pihak perguruan tinggi yang dengan sukses mengimplementasikan kesetaraan gender dalam pengelolaan kampus. Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti menyatakan bahwa sebanyak 45% dari total 662 pejabat pengelola di Unpad, mulai dari level pimpinan universitas sampai dengan program studi diisi oleh perempuan. Berkat hal tersebut, kampus ini memperoleh apresiasi dari Komisi Informasi Publik sebagai perguruan tinggi dengan jumlah pimpinan perempuan terbanyak di Indonesia.
Tidak hanya itu, berdasarkan data yang dihimpun per 2 Maret 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 51% dari total mahasiswa Unpad, yaitu perempuan. Angka ini menjadi suatu isyarat bahwa Universitas Padjadjaran mendukung upaya perwujudan kesetaraan gender.
Rektor Unpad menyatakan bahwa kesetaraan yang sudah menjadi budaya menjadi kunci Unpad meraih perwujudan kesetaraan gender tersebut.
“Di kita tidak ada masalah, kesetaraan gender telah terjadi. Kenapa bisa? karena tidak ada barrier, tidak ada yang mempermasalahkan. Kita sudah sangat biasa,” ungkap Prof. Rina.
Sementara itu, Prof. Rina turut menyampaikan bahwa kesempatan perempuan untuk berkiprah dan berprestasi melewati proses yang tidak mudah layaknya laki-laki. Hal ini didasarkan pada tanggung jawab kepada dirinya sendiri dan keluarganya.
Pada peringatan Hari Perempuan Internasional 2023, Rektor Unpad turut memberikan apresiasi atas prestasi yang telah diraih perempuan, mengingat proses yang tidak mudah dalam mencapai hal tersebut.
“Tidak bisa sembarangan. Untuk mencapai prestasi perlu ada penataan cara berkehidupan dan cara bekerja. Ada tanggung jawab utama dari seorang perempuan, yaitu dirinya dan keluarganya. Untuk bisa meraih prestasi, ia harus mampu menjamin keluarganya untuk ikut berprestasi,” tutur Rektor perempuan pertama Unpad tersebut.
Rektor turut menambahkan bahwa sistem pendukung, seperti keluarga, kolega, dan masyarakat menduduki peran yang tidak kalah penting dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender.
Menyadari kondisi akan banyaknya perempuan yang menjadi pejabat pengelola di lingkungan pendidikan Unpad, Rektor sadar bahwa hal ini menjadi salah satu tanda bahwa lingkungan kampus telah terbiasa untuk mendukung perempuan untuk bisa berkiprah dan berprestasi.
Adapun pada peringatan Hari Perempuan Internasional 2023 lalu, Rekor Unpad secara resmi menerima Anugerah Perempuan Juara Indonesia kategori Bidang Pendidikan dari Yayasan Perempuan Indonesia Juara. Penghargaan diberikan secara langsung oleh inisiator yayasan, Atalia Praratya, kepada Rektor pada acara Indonesia Hijab Walk 2023 di Trans Luxury Hotel, Bandung pada Jumat (10/3).
Konsistensi dan ekosistem yang baik dan suportif turut berperan penting pada upaya meningkatkan kiprah perempuan. Dengan demikian, baik perempuan maupun laki-laki dapat memiliki kesempatan yang sama untuk maju.
Red : Maria Imanuella Dewi Sekartaji