Fisik Harus Sehat, tetapi Jiwa dan Mental Juga Harus Sehat! 

Fisik Harus Sehat, tetapi Jiwa dan Mental Juga Harus Sehat! 

Ilmu Budaya / Mei 17, 2023

Jatinangor, 17 Mei – Selasa (14/5) mahasiswa kelas C program studi Hubungan Masyarakat Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan “Aku Project” berupa gelar wicara bertajuk “Aku-Bicara: Selalu ada ruang untuk pahami diri sendiri” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor.

Gelar wicara ini membahas mengenai pentingnya kesehatan mental, sikap peduli terhadap diri sendiri dan lingkungan sosial. Kegiatan ini menghadirkan pembicara Instruktur Hipnoterapi Indonesia dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ., dosen Fakultas Psikologi Unpad Hari Setyowibowo, M.Psi., serta perwakilan dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan RI dr. Lina Regina Mangaweang, Sp.KJ.

Dalam kegiatan tersebut, Hari mengatakan bahwa kesehatan mental sangatlah penting bagi para mahasiswa. dimana bukan hanya fisik yang harus sehat, melainkan juga jiwa dan mental. Hari menjelaskan, di situasi tertentu, seseorang ingin menyendiri dari keramaian. “Menyendiri tidak berarti kesepian, tapi satu hal yang perlu ditanamkan bahwa ‘sendiri, saya baik baik saja, tetapi dengan bersamamu, saya lebih baik.’ Artinya, kita butuh orang lain, tetapi kita jangan sampai ketergantungan dengan orang lain,” jelasnya.

Sementara itu, Jiemi mengungkapkan, kesehatan bukan hanya berbicara soal fisik, tetapi juga harus sehat mental dan sehat relasi. Jiemi menerangkan, bahwa proses perubahan suasana hati (mood) secara ekstrem wajar dialami oleh manusia, dan sebaiknya jangan langsung menilai perubahan tersebut ke arah negatif, kecuali perubahan tersebut mengganggu aktivitas normal. “Apabila perubahan mood yang dirasakan seseorang telah menyebabkan gangguan untuk orang tersebut dalam beraktivitas secara normal, bisa jadi hal tersebut dapat dikatakan sebagai tanda dari gangguan kejiwaan” jelas Jiemi.

Dalam rangka mendukung edukasi kesehatan jiwa di masyarakat, Kemenkes RI bersama dengan tim Kemenkes RI serta Tim Pelayanan dan Bimbingan Konseling (TPBK) Unpad menghadirkan pameran instalasi seni, dan menyediakan layanan deteksi kesehatan jiwa. Ditambah lagi, Kemenkes RI gencar untuk melakukan sosialisasi untuk menyebarkan informasi mengenai kesehatan jiwa kepada masyarakat dengan mengunjungi sekolah dan menyebarkan informasi melalui selebaran, brosur, dan video. Menanggapi hal ini lebih lanjut, Lina mengatakan bahwa Kemenkes juga memiliki aplikasi untuk mendeteksi kesehatan jiwa. Ia juga mengatakan bahwa jika tindak lanjut diperlukan, maka masyarakat akan dianjurkan untuk mengikuti konseling.

Red : Yohanes William Ivakdalam